Jumat, 14 Desember 2012

Home Visit


Kunjungan rumah (home visit) merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan guru untuk lebih memahami bagaimana perkembangan dan permasalahan yang dihadapi anak didik. Anak yang belajar di taman kanak-kanak adalah anak yang berasal dari lingkungan keluarga yang berbeda-beda. Proses perkembangan yang ditunjukkan anak tidak lepas dari pengaruh perlakuan atau pendidikan yang anak dapatkan dalam lingkungan keluarga. Kegiatan home visit dapat direncanakan guru secara terencana atau sesuai dengan kebutuhan. Melalui home visit guru dapat lebih mengenal lingkungan keluarga anak dan mendapatkan berbagai informasi dan pemahaman berkaitan dengan permasalahan dan perkembangan anak didiknya. Secara lebih khusus, melalui home visit guru dapat memperoleh informasi tentang :

a.     Kondisi rumah tangga dan orang tua,

b.     Fasilitas belajar dan bermain yang ada di rumah,

c.      Hubungan antar anggota keluarga,

d.     Sikap dan kebiasaan anak di rumah,

e.      Berbagai pendapat orang tua dan anggota keluarga lainnya tentang anak,

f.      Komintmen orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam membantu perkembangan dan mengatasi masalah anak.

 

1.    MEMBUAT JANJI DENGAN ORANG TUA

Untuk melakukan home visit, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru, yaitu :

·         Guru membuat janji terlebih dahulu dengan orang tua atau keluarga yang akan dikunjungi 

·         Guru menyampaikan maksud dan tujuan melakukan home visit kepada orang tua atau keluarga yang dikunjungi Guru menyiapkan diri baik kemampuan berkomunikasi, pertanyaan-pertanyaan yang akan disampaikan maupun penampilan sebelum melakukan home visit.

·         Dalam berkomunikasi dengan orang tua atau keluarga anak didik, guru hendaknya tidak membuka komunikasi yang akan menyinggung perasaan orang lain

·         Dalam melakukan home visit, guru harus mengenal waktu, tidak terlalu lama sehingga tidak mengganggu keluarga yang dikunjungi.

 

2.   WAKTU DALAM HOME VISIT

Waktu yang tepat dalam kunjungan rumah, melihat langkah-langkah sebagai berikut:

·         Tanyakan pada keluarga kapan waktu yang tepat.

·         Pastikan bahwa mereka akan dapat bebas berbicara dan

·         bekerja dengan anda ketika anda di sana.

·         Pastikan anda memiliki waktu yang cukup untuk mencapai

·         Tujuan kunjungan anda.

Pelaksanaannya :

Persiapan

·         Menentukan tujuan.

·         Menentukan waktu pelaksanaan

·         Mengirim surat pemberitahuan kepada orang tua yang diketahui oleh kepala sekolah.

·         Mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan, misalnya daftar pertanyaan dan pedoman observasi.

 

Pelaksanaan

·         Perkenalan, dimaksudkan untuk mengadakan kontak yang baik agar konsep orang tua tidak bersifat defensif / mempertahankan diri. Untuk menciptakan hubungan baik, konselor harus bersikap sopan dan sabar, menjelaskan maksud dan tujuan home visit. Dengan demikian diharapkan orang tua siswa akan bersikap terbuka.

·         Mengadakan observasi seperlunya.

·         Mengadakan wawancara yang sesungguhnya dan secukupnya.

 

Penutup.

·         Mengakhiri home visit dan minta diri. Akhirilah home visit pada waktu yang tepat, dengan melihat kemungkinan terjadinya kebosanan dan memeprtimbangkan waktu.

 

Pembuatan laporan.

Dalam menyusun laporan home visit hendaknya dibuat juga kesimpulan (sementara ).

 

3.   INSTRUMENT PERTANYAAN

Dalam melakukan home visit, guru dapat menggunakan format home visit agar pembicaraan dengan orang tua atau keluarga anak dapat lebih terarah. Contoh bentuk format home visit adalah sebagai berikut : Format Home Visit

A.     Nama anak : ……………………………………………………………

B.   Kelas/kelompok : ……………………………………………………………

C.    Nama orangtua/wali : ……………………………………………………………

D.  Pekerjaan : ……………………………………………………………

E.    Alamat : ………………………………………………………….

F.    Tujuan home visit : …………………………………………………………..

G.   Tanggal kunjungan : ….……………………………………………………….

H.  Kegiatan wawancara :

·         Kegiatan anak sehari-hari di rumah

·         Hubungan anak dengan saudarasaudaranya di rumah

·         Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan anak di rumah

·         Hal-hal yang paling anak senangi

 

4.   TATACARA BERTAMU

Cara bertamu yang baik menurut Islam antara lain sebagai berikut:

  • Berpakaian yang rapi dan pantas

Bertamu dengan memakai pakaian yang pantas berarti menghormati tuan rumah dan dirinya sendiri. Tamu yang berpakaian rapi dan pantas akan lebih dihormati oleh tuan rumah, demikian pula sebaliknya. Allah SWT berfirman: (lihat al-qur’an onlines di google)

Artinya: “Jika kamu berbua baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri….” (QS Al Isra : 7)

  • Memberi isyarat dan salam ketika datang

Allah SWT berfirman: (lihat al-qur’an onlines di google)

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.” (QS An Nur : 27)

Diriwayatkan bahwa:

اِنَّ رَجُلاً اِسْتَأْذَنَ عَلى النَّبِيِّ ص م وَ هُوَ فِى بَيْتٍ فَقَالَ : “اَلِجُ” فَقَالَ النَّبِيُّ ص م لِجَادِمِهِ : اُخْرُجْ اِلَى هَذَا فَعَلِّمْهُ الاِسْتِأْذَانَ فَقَلَ لَهُ : قُلْ “السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ اَ اَدْخُلْ” فَسَمِعَهُ الرِّجَلْ فَقُلْ “السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ اَ اَدْخُلْ” فَاَذِنَ النَّبِيُّ ص م قَدْ دَخَلَ (رواه ابو داود)

Artinya: “Bahwasanya seorang laki-laki meminta izin ke rumah Nabi Muhammad SAW sedangkan beliau ada di dalam rumah. Katanya: Bolehkah aku masuk? Nabi SAW bersabda kepada pembantunya: temuilah orang itu dan ajarkan kepadanya minta izin dan katakan kepadanya agar ia mengucapkan “Assalmu alikum, bolehkah aku masuk” lelaki itu mendengar apa yang diajarkan nabi, lalu ia berkata “Assalmu alikum, bolehkah aku masuk?” nabi SAW memberi izin kepadanya maka masuklah ia. (HR Abu Daud)

  • Jangan mengintip ke dalam rumah

Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Dari Sahal bin Saad ia berkata: Ada seorang lelaki mengintip dari sebuh lubang pintu rumah Rasulullah SAW dan pada waktu itu beliau sedang menyisir rambutnya. Maka Rasulullah SAW bersabda: “Jika aku tahu engkau mengintip, niscaya aku colok matamu. Sesungguhnya Allah memerintahkanuntuk meminta izin itu adalah karena untuk menjaga pandangan mata.” (HR Bukhari)

  • Minta izin masuk maksimal sebanyak tiga kali

Jika telah tiga namun belum ada jawaban dari tuan rumah, hendaknya pulang dahulu dan datang pada lain kesempatan.

  • Memperkenalkan diri sebelum masuk

Apabila tuan rumah belum tahu/belum kenal, hendaknya tamu memperkenalkan diri secara jelas, terutama jika bertamu pada malam hari. Diriwayatkan dalam sebuah hadits yang artinya: “dari Jabir ra Ia berkata: Aku pernah datang kepada Rasulullah SAW lalu aku mengetuk pintu rumah beliau. Nabi SAW bertanya: “Siapakah itu?” Aku menjawab: “Saya” Beliau bersabda: “Saya, saya…!” seakan-akan beliau marah” (HR Bukhari)

Kata “Saya” belum memberi kejelasan. Oleh sebab itu, tamu hendaknya menyebutkan nama dirinya secara jelas sehingga tuan rumah tidak ragu lagi untuk menerima kedatangannya

  • Masuk dan duduk dengan sopan

Setelah tuan rumah mempersilahkan untuk masuk, hendajnya tamu masuk dan duduk dengan sopan di tempat duduk yang telah disediakan. Tamu hendaknya membatasi diri, tidak memandang kemana-mana secara bebas. Pandangan yang tidak dibatasi (terutama bagi tamu asing) dapat menimbulkan kecurigaan bagi tuan rumah. Tamu dapat dinilai sebagai orang yang tidak sopan, bahkan dapat pula dikira sebagai orang jahat yang mencari-cari kesempatan. Apabila tamu tertarik kepada sesuatu (hiasan dinding misalnya), lebih ia berterus terang kepada tuan rumah bahwa ia tertarik dan ingin memperhatikannya.

  • Menerima jamuan tuan rumah dengan senang hati

Apabila tuan rumah memberikan jamuan, hendaknya tamu menerima jamuan tersebut dengan senang hati, tidak menampakkan sikap tidak senang terhadap jamuan itu. Jika sekiranya tidak suka dengan jamuan tersebut, sebaiknya berterus terang bahwa dirinya tidak terbiasa menikmati makanan atau minuman seperti itu. Jika tuan rumah telah mempersilahkan untuk menikmati, tamu sebaiknya segera menikmatinya, tidak usah menunggu sampai berkali-kali tuan rumah mempersilahkan dirinya.

  • Segeralah pulang setelah selesai uArusan
Kesempatan bertamu dapat digunakan untuk membicarakan berbagai permasalahan hidup. Namun demikian, pembicaraan harus dibatasi tentang permasalahan yang penting saja, sesuai tujuan berkunjung. Hendaknya dihindari pembicraan yang tidak ada ujung pangkalnya, terlebih membicarakan orang lain. Tamu yang bijaksana tidak suka memperpanjang waktu kunjungannya, ia tanggap terhadap sikap tuan rumah. Apabila tuan rumah tekah memperhatikan jam, hendaknya tamu segera pamit karena mungkin sekali tuan rumah akan segera pergi atau mengurus masalah lain. Apabila tuan ruamh menghendaki tamunya untuk tetap tinggal dahulu, hendaknya tamu pandai-pandai membaca situasi, apakah permintaan itu sungguh-sungguh atau hanya sekadar pemanis suasana. Apabila permintaan itu sungguh-sungguh maka tiada salah jika tamu memperpanjang masa kunjungannya sesuai batas kewajaran

2 komentar: