Kunjungan rumah (home visit)
merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan guru untuk lebih memahami
bagaimana perkembangan dan permasalahan yang dihadapi anak didik. Anak yang
belajar di taman kanak-kanak adalah anak yang berasal dari lingkungan keluarga
yang berbeda-beda. Proses perkembangan yang ditunjukkan anak tidak lepas dari
pengaruh perlakuan atau pendidikan yang anak dapatkan dalam lingkungan
keluarga. Kegiatan home visit dapat direncanakan guru secara terencana atau
sesuai dengan kebutuhan. Melalui home visit guru dapat lebih mengenal
lingkungan keluarga anak dan mendapatkan berbagai informasi dan pemahaman berkaitan
dengan permasalahan dan perkembangan anak didiknya. Secara lebih khusus,
melalui home visit guru dapat memperoleh informasi tentang :
a.
Kondisi rumah tangga dan orang tua,
b.
Fasilitas belajar dan bermain yang ada di rumah,
c.
Hubungan antar anggota keluarga,
d.
Sikap dan kebiasaan anak di rumah,
e.
Berbagai pendapat orang tua dan anggota keluarga
lainnya tentang anak,
f.
Komintmen orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam
membantu perkembangan dan mengatasi masalah anak.
1.
MEMBUAT JANJI
DENGAN ORANG TUA
Untuk melakukan home visit, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan guru, yaitu :
·
Guru membuat janji terlebih dahulu dengan orang tua
atau keluarga yang akan dikunjungi
·
Guru menyampaikan maksud dan tujuan melakukan home
visit kepada orang tua atau keluarga yang dikunjungi Guru menyiapkan diri
baik kemampuan berkomunikasi, pertanyaan-pertanyaan yang akan disampaikan
maupun penampilan sebelum melakukan home visit.
·
Dalam berkomunikasi dengan orang tua atau keluarga
anak didik, guru hendaknya tidak membuka komunikasi yang akan menyinggung
perasaan orang lain
·
Dalam melakukan home visit, guru harus mengenal
waktu, tidak terlalu lama sehingga tidak mengganggu keluarga yang dikunjungi.
2.
WAKTU DALAM
HOME VISIT
Waktu yang tepat dalam kunjungan rumah, melihat langkah-langkah sebagai
berikut:
·
Tanyakan pada keluarga kapan waktu yang
tepat.
·
Pastikan bahwa mereka akan dapat bebas
berbicara dan
·
bekerja dengan anda ketika anda di sana.
·
Pastikan anda memiliki waktu yang cukup
untuk mencapai
·
Tujuan kunjungan anda.
Pelaksanaannya :
Persiapan
·
Menentukan tujuan.
·
Menentukan waktu pelaksanaan
·
Mengirim surat pemberitahuan kepada
orang tua yang diketahui oleh kepala sekolah.
·
Mempersiapkan perlengkapan yang
dibutuhkan, misalnya daftar pertanyaan dan pedoman observasi.
Pelaksanaan
·
Perkenalan, dimaksudkan untuk
mengadakan kontak yang baik agar konsep orang tua tidak bersifat defensif /
mempertahankan diri. Untuk menciptakan hubungan baik, konselor harus bersikap
sopan dan sabar, menjelaskan maksud dan tujuan home visit. Dengan demikian
diharapkan orang tua siswa akan bersikap terbuka.
·
Mengadakan observasi seperlunya.
·
Mengadakan wawancara yang
sesungguhnya dan secukupnya.
Penutup.
·
Mengakhiri home visit dan minta
diri. Akhirilah home visit pada waktu yang tepat, dengan melihat kemungkinan
terjadinya kebosanan dan memeprtimbangkan waktu.
Pembuatan
laporan.
Dalam
menyusun laporan home visit hendaknya dibuat juga kesimpulan (sementara ).
3.
INSTRUMENT
PERTANYAAN
Dalam melakukan home visit, guru dapat menggunakan format home
visit agar pembicaraan dengan orang tua atau keluarga anak dapat lebih
terarah. Contoh bentuk format home visit adalah sebagai berikut : Format
Home Visit
A.
Nama anak : ……………………………………………………………
B.
Kelas/kelompok : ……………………………………………………………
C.
Nama
orangtua/wali : ……………………………………………………………
D. Pekerjaan :
……………………………………………………………
E.
Alamat :
………………………………………………………….
F.
Tujuan home
visit : …………………………………………………………..
G.
Tanggal kunjungan : ….……………………………………………………….
H. Kegiatan
wawancara :
·
Kegiatan anak sehari-hari di rumah
·
Hubungan anak dengan saudarasaudaranya di rumah
·
Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan anak di rumah
·
Hal-hal yang paling anak senangi
4.
TATACARA
BERTAMU
Cara bertamu
yang baik menurut Islam antara lain sebagai berikut:
- Berpakaian yang rapi dan pantas
Bertamu dengan memakai pakaian yang pantas berarti
menghormati tuan rumah dan dirinya sendiri. Tamu yang berpakaian rapi dan
pantas akan lebih dihormati oleh tuan rumah, demikian pula sebaliknya. Allah
SWT berfirman: (lihat al-qur’an onlines di google)
Artinya: “Jika kamu berbua baik (berarti) kamu
berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka (kejahatan)
itu bagi dirimu sendiri….” (QS Al Isra : 7)
- Memberi isyarat dan salam ketika datang
Allah SWT berfirman: (lihat al-qur’an onlines di
google)
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam
kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu)
ingat.” (QS An Nur : 27)
Diriwayatkan bahwa:
اِنَّ رَجُلاً
اِسْتَأْذَنَ عَلى النَّبِيِّ ص م وَ هُوَ فِى بَيْتٍ فَقَالَ : “اَلِجُ” فَقَالَ
النَّبِيُّ ص م لِجَادِمِهِ : اُخْرُجْ اِلَى هَذَا فَعَلِّمْهُ الاِسْتِأْذَانَ
فَقَلَ لَهُ : قُلْ “السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ اَ اَدْخُلْ” فَسَمِعَهُ الرِّجَلْ
فَقُلْ “السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ اَ اَدْخُلْ” فَاَذِنَ النَّبِيُّ ص م قَدْ دَخَلَ
(رواه ابو داود)
Artinya: “Bahwasanya seorang laki-laki meminta izin
ke rumah Nabi Muhammad SAW sedangkan beliau ada di dalam rumah. Katanya:
Bolehkah aku masuk? Nabi SAW bersabda kepada pembantunya: temuilah orang itu
dan ajarkan kepadanya minta izin dan katakan kepadanya agar ia mengucapkan
“Assalmu alikum, bolehkah aku masuk” lelaki itu mendengar apa yang diajarkan
nabi, lalu ia berkata “Assalmu alikum, bolehkah aku masuk?” nabi SAW memberi
izin kepadanya maka masuklah ia. (HR Abu Daud)
- Jangan mengintip ke dalam rumah
Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Dari Sahal
bin Saad ia berkata: Ada seorang lelaki mengintip dari sebuh lubang pintu rumah
Rasulullah SAW dan pada waktu itu beliau sedang menyisir rambutnya. Maka
Rasulullah SAW bersabda: “Jika aku tahu engkau mengintip, niscaya aku colok
matamu. Sesungguhnya Allah memerintahkanuntuk meminta izin itu adalah karena
untuk menjaga pandangan mata.” (HR Bukhari)
- Minta izin masuk maksimal sebanyak tiga kali
Jika telah tiga namun belum ada jawaban dari tuan
rumah, hendaknya pulang dahulu dan datang pada lain kesempatan.
- Memperkenalkan diri sebelum masuk
Apabila tuan rumah belum tahu/belum kenal, hendaknya
tamu memperkenalkan diri secara jelas, terutama jika bertamu pada malam hari.
Diriwayatkan dalam sebuah hadits yang artinya: “dari Jabir ra Ia berkata:
Aku pernah datang kepada Rasulullah SAW lalu aku mengetuk pintu rumah beliau.
Nabi SAW bertanya: “Siapakah itu?” Aku menjawab: “Saya” Beliau bersabda: “Saya,
saya…!” seakan-akan beliau marah” (HR Bukhari)
Kata “Saya” belum memberi kejelasan. Oleh sebab itu,
tamu hendaknya menyebutkan nama dirinya secara jelas sehingga tuan rumah tidak
ragu lagi untuk menerima kedatangannya
- Masuk dan duduk dengan sopan
Setelah tuan rumah mempersilahkan untuk masuk,
hendajnya tamu masuk dan duduk dengan sopan di tempat duduk yang telah
disediakan. Tamu hendaknya membatasi diri, tidak memandang kemana-mana secara
bebas. Pandangan yang tidak dibatasi (terutama bagi tamu asing) dapat
menimbulkan kecurigaan bagi tuan rumah. Tamu dapat dinilai sebagai orang yang
tidak sopan, bahkan dapat pula dikira sebagai orang jahat yang mencari-cari
kesempatan. Apabila tamu tertarik kepada sesuatu (hiasan dinding misalnya),
lebih ia berterus terang kepada tuan rumah bahwa ia tertarik dan ingin
memperhatikannya.
- Menerima jamuan tuan rumah dengan senang hati
Apabila tuan rumah memberikan jamuan, hendaknya tamu
menerima jamuan tersebut dengan senang hati, tidak menampakkan sikap tidak
senang terhadap jamuan itu. Jika sekiranya tidak suka dengan jamuan tersebut,
sebaiknya berterus terang bahwa dirinya tidak terbiasa menikmati makanan atau
minuman seperti itu. Jika tuan rumah telah mempersilahkan untuk menikmati, tamu
sebaiknya segera menikmatinya, tidak usah menunggu sampai berkali-kali tuan
rumah mempersilahkan dirinya.
- Segeralah pulang setelah selesai uArusan
Artikelnya sangat bagus
BalasHapusArtikel nya sangat bagus terima kasih
BalasHapus